SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN – 2KA29

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN

  1. Fungsi Divisi Sumber Daya Manusia

Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia, di sisi lain, merujuk kepada departemen yang menaungi kerja sistem hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan, atau organisasi.

Secara definitif bisa dikatakan bahwa MSDM adalah sebuah singkatan yang berkaitan secara langsung dengan fungsi organisasi yang mengatur berbagai topik seperti manajemen kinerja, kesehatan karyawan, kompensasi, gaji, pengembangan organisasi, keamanan, pelatihan pekerja, administrasi karyawan, dan komunikasi karyawan.

Tanggung Jawab Melekat Bicara tentang sebuah sistem yang mengatur hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan tentu juga akan berbicara mengenai kegiatan utama yang melibatkan kerja MSDM.

Berikut beberapa tanggung jawab kerja yang melekat pada bidang seperti MSDM :

  • Desain Organisasi
    • Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
    • Pengaturan staff/pekerja
    • Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan
    • Pengembangan organisasi dan karyawan

Dengan memahami sejumlah fungsi di atas, Anda akan melihat bahwa peran MSDM sangat krusial karena meliputi seluruh aspek pengaturan aset perusahaan atau organisasi yang hadir dalam bentuk pekerja/karyawan.

Tugas MSDM adalah mengatur dan memastikan supaya jembatan yang menghubungkan perusahaan dan karyawan bisa terbangun dengan baik, kokoh, dan mendatangkan manfaat besar bagi perusahaan.

  1. Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Perencanaan awal harus memasukan sebuah model keseluruhan yang akan menggambarkan masukan-masukan, transformasi, dan keluaran-keluaran yang diharapkan dari sebuah sistem. Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia menggunakan format umum yang sama dari subsistem input, database, dan subsistem output yang telah digunakan berbagai area fungsional lain. Subsistem output teridiri dari antara lain :

  • Subsistem Perencanaan Angkatan Kerja

Subsistem ini meliputi semua kegiatan yang memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan pegawai di masa datang sepertipembuatan bagan organisasi, peramalan gaji, analisis atau evaluasi jabatan.

  • Subsistem Perekrutan

Subsistem ini mengidentifikasi dua aplikasi perekutan yaitu penelusuran pelamaran dan pencarian internal.

  • Subsistem Manajemen Angkatan Kerja

Meliputi penilaian kerja, pendidikan dan pelatihan, pengendalian posisi, realokasi, keahlian atau kompetisi, suksesi dan pendisiplinan.

  • Subsistem Kompesasi

Mendeskripsikan segala bentuk informasi yang berkaitan dengan balas jasa terhadap apa yang telah dikerjakan oleh karyawan, meliputi peningkatanpenghargaan, gaji, kompesasi eksekutif, intensif bonus kehadiran.

  • Subsistem benefit

Subsistem benefit ini seperti berapa besar pensiun yang diperoleh seorang karyawan dan    masa kerjanya.

  1. Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia atau biasa disebut human resource management, Peter Drucker berpendapat bahwa pada zaman yang telah modern sumber daya manusia telah dipengaruhi beberapa aspek, yaitu:

  • Perubahan teknologi (technology changes)

Dimasa modern sekarang perkembangan teknologi sangat cepat. Tenaga terampil yang menguasai teknologi lebih diutamakan, dicari, dikembangkan, bahkan dikejar. Dengan demikian,  penguasaan teknologi  adalah suatu keniscayaan , dan untuk dapat menguasai teknologi tersebut, diperlukan sumber daya yang handal, sehinggamampu menjadi manusia yang siap menghadapi pestnya perkembangan teknologi dan arus globalisasi.

  • Perubahan sikap atau karakter tenaga kerja

Pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah paradigm dalam bekerja, yaitu lebih mengutamakan pola efektivitas dan efisiensi dalam melakukan kegiatan.perubahan penggunaan teknologi canggih dari pada mengandalkan tenaga kerja membuat dorongan terjadinya perubahan sikap dan karakter tenaga kerja yang semula lebih berperan sebagai pekerja/buruh (labor) menjadi tenaga kerja yang terampil dan memiliki pengetahuan yang memadai (knowledge worker).

Perubahan sikap dan karakter SDM inilah yang harus dikelola dengan sistematis dan professional untuk mewujudkan SDM yang benar-benar berperan dalam mewujudkan prestasi dan kinerja yang tinggi dalam setiap organisasi. Pengelolaan sikap, karakter, dinamika, dan etos kerja, serta mindset inilah yang merupakan esensi dari menejemen sumber daya manusia (MSDM).

Ada 6 perspektif atau pendekatan dalam menjelaskan relevansi dan pentingnya MSDM (Sondang P Siagian, 1994):

  1. Sudut pandang Politik.

Perpektif ini bertitik tolak dari keyakinan bahwa sumber daya manusia merupakan aset terpenting yang dimiliki oleh suatu organisasi, mulai dari tingkat makro bahkan international hingga tingkat mikro. SDM yang terdidik, trampil, cakap, disiplin, tekun, kreatif, mau kerja keras, setia pada cita-cita dan tujuan organisasi, akan sangat berpengaruh pada positif kepada keberhasilan dan kemajuan organisasi.

  1. Sudut Pandang Ekonomi.

Sudut pandang ini berangkat dari pandangan bahwa sumber daya manusia adalah homo economicus, makhluk yang berkegiatan / beraktifitas secara ekonomi, berproduksi, dan juga sebagai pusat segala keberhasilan.

  1. Sudut pandang Hukum.

Perpektif ini mempunyai anggapan bahwa sumber daya manusia harus lah seimbang antara kewajiban dan haknya dalam mencapai tujuan organiasinya. Bilamana perlakuan kewajiban dan hak tidak seimbang maka akan timbul permasalahan diantaranya mogok kerja dan lain sebagainya.

  1. Sudut pandang Sosio-kultural.

Pandangan ini berangkat dari dua bagian dari diri manusia, yakni aktualisasi (keberadaan) dan harkat dan martabat. Dimana dalam aktualisasi ini merupakan sikap pengakuan akan keberadaan dirinya di masyarakat, sedangkan harkat dan martabat adalah pengakuan jati dirinya di masyarakat.

  1. Sudut pandang Administrasi.

Sudut pandang ini bertolak dari anggapan bahwa untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam organisasi ini perlu adanya suatu administrasi di dalam organisasi tersebut.

  1. Sudut pandang Teknologi.

Dengan berkembangnya jaman yang diikuti oelh perkembangan TI yang begitu pesat, maka sumber daya manusia dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuannya khususnya di bidang TI.

  1. Penggunaan Sistem Informasi Keuangan bagi Manajer

Arus uang keluar perusahaan dipengaruhi oleh anggaran operasi. Manajer di seluruh perusahaan menggunakan anggaran sebagai mekanisme pengendalian. Laporan anggaran bulanan selama tahun fiskal memberitahukan manajer seberapa baik kinerja mereka dibandingkan dengan anggarannya. Manajer juga menggunakan rasio-rasio untuk membandingkan kinerja unitnya dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan, industri dan bisnis secara keseluruhan. Contoh beberapa penggunaan SIK:

  • Laporan Anggaran

Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau divisi, terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa, pemasok, dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dialokasikan per bulan sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas. Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini menerima laporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenarnya dari tiap unit dibandingkan dengan anggaran. Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa perusahaan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran.

Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun. Manajer bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring terhadap laporan.dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara lengkap.

  • Rasio Penampilan

Selain untuk menyusun anggaran, subsistem pengontrolan juga menghasilkan sejumlah rasio penampilan, yang memungkinkan manajer pada semua tingkatan untuk membandingkan penampilan mereka dengan standart internal, dan juga dengan standart industri dari perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara keseluruhan. Rasio ini dihitung dengan menggunakan total rekapitulasi dari transaksi accounting.

  1. Model Sistem Informasi Keuangan

Subsistem Input, ada tiga subsistem input, yaitu:

  1. Subsistem Pemrosesan Data mengumpulkan data internal dan lingkungan.
  2. Subsistem Audit Internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengeriai operasi perusahaan.
  3. Subsistem Inteligensi Keuangan mengumpulkan data Mari masyarakat keuangan, yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman, dan sebagainya.

Subsistem Output, mencakup tiga subsistem output, yaitu:

  1. Subsistem Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih.
  2. Subsistem Manajemen Dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk     menentukan anus uang masuk dan keluar perusahaan.
  3. Subsistem Pengontrolan mengontrol penggunaan dana.
  • Subsistem Pemrosesan Data

Subsistem pemrosesan datamengumpulkan data internal dan lingkungan. Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dandimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh perusahaan.

Subsistem pemrosesan data jugamengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan danaccount receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok.

Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagaidasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data lengkungan memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggandan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model matematis untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akanmemasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis yang menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.

Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen.

  1. Dasar Pemrosesan Data

Kita telah mengetahui sejumlah dasar pemrosesan data, disini kita akan melanjutkan pembahasan dan meninjau lebih singkat lagi.

  1. Tujuan Pemrosesan Data.

Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-ti-date.

  1. Aplikasi yang Dibutuhkan.

Perusahaan tidak memutuskan apakah mengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebut dikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham, masyarakat kuangan dan pemerintah.

  1. Tugas Pokok.

Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok yaitu pemgumpulan data, pengubahan data penyimpanan data dan pembuatan dokumen.

  1. Sifat Pemrosesan Data.

Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yanglengkap, utamanya mempunyai fokus histori dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.

  1. Subsistem Pemrosesan Data.

Subsistem dari sistem distribusi, menampilkan contoh yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukan melalui arus data. Subsistem penggajian melengkapi delapan subsistem darisistem distribusi untuk membentuk inti pemrosesan data bagi berbagai jenisorganisasi.

  • Subsistem Audit Internal

Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatandengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.

Subsistem audit internal  sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik  industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan yang biasanya terlibat dalampekerjaan perancangan dan evaluasisistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya memberikanlaporan kepada CEO atau eksekutif puncaklain.

Jenis –Jenis Aktivitas Auditing

Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan,operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internaldapat melakukan semua aktivitas tersebut.

  1. Auditing Keuangan .

Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record perusahaan danmelakukan jenis aktifitas dan dilakukan olehauditor eksternal. Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama dengan auditor eksternal.

  1. Auditing Operasional.

Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer.

  1. Auditing

Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman.

  • Subsistem Intelejensi Keuangan

Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat Keuangan Yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik.

Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang sahamdan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistenm ini juga mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar informasi mempengaruhi arus uang bersal dari pemerintah federal dan, beberapa diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.

  • Subsistem Peramalan

Subsistem Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk  jangka waktu sepuluh tahun atau pun lebih. Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal sepertik  apasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu peramalan tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. Perubahan kebutuhan konsumen harus diantisipasi, seperti halnya mengantisipasi iklim ekonomi.

Model peramalan telah dikembangkan, yaitu meliputi data internal dan lingkungan. Dataini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.Model ini berfungsi sebagai alatDSS untuk memecahkan masalah yang menjadi kurang terstruktur karena adanya perpanjangan jangka waktu perencanaan.

Ada berbagai macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk melihat masa depan. Perusahaan biasanya akan menggunakan kombinasi dari beberapa teknik, dengan mencari prediksi masa depan yang paling baik.

Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk  peramalan sebelum ia diterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan.

  1. Semua ramalan adalah proyeksi dari masa lalu

Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalahdengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalanmengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.

  1. Semua ramalan terdiri atas keputusan semi terstruktur

Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepatm yangdiberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapatdiukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.

Tak ada teknik peramalan yang sempurna

Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkanmemberikan keakuratan prediksi 100 persen. Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak menggunakan pertimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar  perencanaan masa yang akan datang.

  • Subsistem Manajemen Dana

Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arusuang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sisteminformasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut.

Model Cash Flow adalah contoh yang tepat mengenai cara penggunaan komputer untuk mengelola arus uang, karena ia mencakup seluruh struktur yaitu dari penerimaan cash sampai pembayaran atau pengeluaran cash. Banyak keputusan subsider atau tambahan yang harus dibuat dalam struktur ini, dan subsistem manajemen dana dapat memberikan dukungannya. Menggunakan Expert System Untuk Persetujuan Kredit

Profesor Verikat Srinivasan dari Northeastern University dan Yong H.Kim dari University of Cincinnati telah mengembangkan expert system prototip untuk digunakan oleh perusahaan Fortune 5000 dalam persetujuan kredit. Kitaakan menggunakan huruf SRR untuk mengidentifikasi perusahaan. Kebijaksanaan kredit perusahaan terdiri atas dua aktivitas : (1) menetapkan batasan kredit (credit limit) untuk pelanggan baru dan meninjaunya kembali sekalisetahun, dan (2) menanganni pengecualian per hari.

Ada tiga jenis pengecualian,yaitu pelanggan baru, pelanggan lama yang melebihi batasan kreditnya, dan pelanggan lama yang terlambat melakukan pembayaran pembelian sebelumnya. Subsistem entri pemesanan kembali mendeteksi pengecualian tersebut dan memberitahukan analisis kredit untuk meninjau kembali accountnya. Srinivasan dan Kim menginterview para manajer kredit dan melakukan pengamatan terhadap analis kredit yang membuat keputusan kredit. Manajer kredit senior bertindak sebagai ahli.

Kita telah melihat bagaimana expert system dapat digunakan untuk mengatur arus masuk dengan cara menerapkan kebijaksanaan kredit perusahaan. Pengaruh yang kuat atas arus keluar ditahan oleh subsistem pengontrolan.

  1. Proses Penganggaran

Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semi terstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record accounting historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan. Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan dalam menyusun anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif.

  1. Pendekatan top-down.

Bila dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengnai tujuan jangka panjang perusahaan dandapat mengalokasikan dana  yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.

  1. Pendekatan bottom-up.

Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai daritingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakandan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya.

  1. Pendekatan partisipatif.

Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-uptersebut, maka yang paling umum yang dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut.Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjangkepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek  bagi manajer tingkat bawah.

  1. Menempatkan Sistem Informasi Keuangan dalam Perspeftif

Manajer keuangan menggunakan sistem informasi keuangan untuk mengelola arus uang. Manajer ini harus melihat ke masa depan dan mengidentifikasi kebutuhan moneter perusahaan. Sumber pendanaan harus diidentifikasi, dan hubungan dengan elemen lingkungan hams dibangun, sehingga arcs dana ke perusahaan dapat terjadi seperti apa yang diharapkan.

Manajer keuangan menggunakan sistem informasi untuk menjaga tetap berlangsungnya hubungan yang baik dengan masyarakat keuangan dan mengolah lingkungan sedemikian rupa sehingga menjadi aset perusahaan, bukannya menjadi kendala.

Dana yang mengalir dalam perusahaan hams dikelola, sehingga is dapat digunakan seefektif mungkin. Manajemen ini diberi pedoman oleh anggaran operasi tahunan. Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi keuangan, dan subsistem pengontrolan melaporkan hasil transaksi tersebut kepada  manajer di seluruh perusahaan. Informasi feedback ini memungkinkan manajer untuk mengatur sistemnya agar dapat mencapai tujuan keuangan.

Manajer keuangan juga menggunakan sistem informasi untuk mengidentifikasi tempat yang paling baik untuk menginvestasikan dana surplus. Seperti halnya akuisisi dana, aktivitas investasi melibatkan masyarakat keuangan dan memerlukan antisipasi terhadap lingkungan keuangan yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

https://inoeyyaza.wordpress.com/2010/04/05/sistem-informasi-keuangan/

http://trialagungl.blogspot.com/2013/03/model-sistem-informasi-keuangan.html

http://autobeach.blogspot.com/2014/12/sistem-informasi-keuangan.html

http://misterbelajar.blogspot.com/2016/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://rajapresentasi.com/2014/02/fungsi-dan-tugas-manajemen-sumber-daya-manusia/

http://rhinoerlando.blogspot.com/2016/01/model-sistem-informasi-sdm-sumber-daya.html

Sumber: Sistem Informasi Manajemen.
E.S Margianti
D. Suryadi H.S
Penerbit Gunadarma

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑